Suatu  benda dikatakan melakukan gerak lurus beraturan jika kecepatannya  selalu konstan. Kecepatan konstan artinya besar kecepatan alias kelajuan  dan arah kecepatan selalu konstan. Karena besar kecepatan alias  kelajuan dan arah kecepatan selalu konstan maka bisa dikatakan bahwa  benda bergerak pada lintasan lurus dengan kelajuan konstan.
 Perhatikan bahwa ketika dikatakan kecepatan, maka yang dimaksudkan adalah kecepatan sesaat. Demikian juga sebaliknya, ketika dikatakan kecepatan sesaat, maka yang dimaksudkan adalah kecepatan.
 Ketika  sebuah benda melakukan gerak lurus beraturan, kecepatan benda sama  dengan kecepatan rata-rata. Kok bisa ya ? yupz.   Dalam gerak lurus  beraturan (GLB) kecepatan benda selalu konstan. Kecepatan konstan  berarti besar kecepatan (besar kecepatan = kelajuan) dan arah kecepatan  selalu konstan. Besar kecepatan atau kelajuan benda konstan atau selalu  sama setiap saat karenanya besar kecepatan atau kelajuan pasti sama  dengan besar kecepatan rata-rata. Bingun ? pahami contoh berikut…
 Ketika ulangan fisika pertama, saya mendapat nilai 10. Ulangan fisika kedua, saya mendapat nilai 10. Berapa nilai rata-rata ?  nilai rata-rata = (10 + 10) / 2 = 20/2 = 10
 Nilai  fisika anda selalu 10 jadi rata-ratanya juga 10. Demikian halnya dengan  benda yang bergerak dengan kelajuan konstan. Kelajuan benda selalu  konstan atau selalu sama sehingga kelajuan rata-rata juga sama. Kalau  benda bergerak dengan kelajuan konstan 10 m/s maka kelajuan rata-ratanya  juga 10 m/s.
 Grafik Gerak Lurus Beraturan
 Grafik  sangat membantu kita dalam menafsirkan suatu hal dengan mudah dan  cepat. Untuk memudahkan kita menemukan hubungan antara Kecepatan,  perpindahan dan waktu tempuh maka akan sangat membantu jika digambarkan  grafik hubungan ketiga komponen tersebut.
 Grafik Kecepatan terhadap Waktu (v-t)
 Berdasarkan  grafik di atas, tampak bahwa besar kecepatan bernilai tetap pada tiap  satuan waktu. Besar kecepatan tetap ditandai oleh garis lurus, berawal  dari t = 0 hingga t akhir.
Berdasarkan  grafik di atas, tampak bahwa besar kecepatan bernilai tetap pada tiap  satuan waktu. Besar kecepatan tetap ditandai oleh garis lurus, berawal  dari t = 0 hingga t akhir. Contoh : perhatikan grafik kecepatan terhadap waktu (v-t) di bawah ini

 Besar kecepatan benda pada grafik di atas adalah 3 m/s. 1, 2, 3 dstnya adalah waktu tempuh (satuannya detik). Amati bahwa walaupun waktu berubah dari 1 detik sampai 5, besar kecepatan benda selalu sama (ditandai oleh garis lurus).
 Bagaimana  kita mengetahui besar perpindahan benda melalui grafik di atas ? luas  daerah yang diarsir pada grafik di atas sama dengan besar perpindahan  yang ditempuh benda. Jadi, untuk mengetahui besarnya perpindahan, hitung  saja luas daerah yang diarsir. Tentu saja satuan perpindahan adalah  satuan panjang, bukan satuan luas.
 Dari  grafik di atas, v = 5 m/s, sedangkan t = 3 s. Dengan demikian, besar  perpindahan yang ditempuh benda = (5 m/s x 3 s) = 15 m. Cara lain  menghitung besar perpindahan  adalah menggunakan persamaan GLB. s = v t = 5 m/s x 3 s = 15 m.
 Persamaan  GLB yang kita gunakan untuk menghitung besar perpindahan di atas  berlaku jika gerakan benda memenuhi grafik tersebut. Pada grafik  terlihat bahwa pada saat t = 0 s, maka v = 0. Artinya, pada mulanya  benda diam, baru kemudian bergerak dengan kecepatan sebesar 5 m/s.  Padahal dapat saja terjadi bahwa saat awal kita amati benda sudah dalam  keadaan bergerak, sehingga benda telah memiliki posisi awal s0. Untuk itu lebih memahami hal ini, pelajari grafik di bawah ini.
 Grafik Perpindahan terhadap Waktu (x-t)
 Grafik posisi terhadap waktu, di mana posisi awal x0 berhimpit dengan titik acuan nol.
 Makna  grafik di atas adalah bahwa besar kecepatan selalu tetap. Anda jangan  bingung dengan kemiringan garis yang mewakili kecepatan. Makin besar  nilai x, makin besar juga nilai t sehingga hasil perbandingan x dan y selalu sama.
Makna  grafik di atas adalah bahwa besar kecepatan selalu tetap. Anda jangan  bingung dengan kemiringan garis yang mewakili kecepatan. Makin besar  nilai x, makin besar juga nilai t sehingga hasil perbandingan x dan y selalu sama. Contoh : Perhatikan contoh grafik posisi terhadap waktu (x – t) di bawah ini

 Bagaimanakah cara membaca grafik ini ?
 Pada  saat t = 0 s, besar perpindahan yang ditempuh oleh benda = x = 0. Pada  saat t = 1 s, besar perpindahan yang ditempuh oleh benda = 2 m. Pada  saat t = 2 s, besar perpindahan yang ditempuh oleh benda = 4 m. Pada  saat t = 3 s, besar perpindahan yang ditempuh oleh benda = 6 m  dan  seterusnya. Berdasarkan hal ini dapat kita simpulkan bahwa benda  bergerak dengan kecepatan konstan sebesar 2 m/s.
 Grafik posisi terhadap waktu, di mana posisi awal x0 tidak berhimpit dengan titik acuan nol.

 Contoh soal 1 :
 Sebuah  pesawat, terbang dengan kecepatan konstan 100 km/jam ke arah timur.  Berapa jarak tempuh pesawat setelah 1 jam ? tentukan kecepatan pesawat  dan jarak yang ditempuh pesawat setelah 30 menit…
 Pembahasan :
 Kelajuan  pesawat 100 km/jam. Ini berarti pesawat bergerak sejauh 100 km setiap  jam. Setelah 1 jam, pesawat bergerak sejauh 100 km.
 Kecepatan  pesawat setelah 30 menit ? pesawat bergerak ke timur karenanya arah  gerakan pesawat = arah kecepatan pesawat = ke timur. Besar kecepatan  alias kelajuan pesawat selalu konstan, karenanya kelajuan pesawat setiap  saat selalu 100 km/jam.
 Contoh soal 2 :
 Sebuah  mobil bergerak pada lintasan lurus dengan kelajuan konstan 40 km/jam.  Tentukan selang waktu yang dibutuhkan mobil untuk menempuh jarak 10 km…
 Pembahasan :
 Mobil bergerak dengan kelajuan konstan 40 km/jam. Ini berarti mobil bergerak sejauh 40 km setiap  jam (1 jam = 60 menit)
 Setelah 60 menit, mobil bergerak sejauh 40 km
 Setelah 30 menit, mobil bergerak sejauh 20 km
 Setelah 15 menit, mobil bergerak sejauh 10 km
 Jadi selang waktu yang dibutuhkan mobil untuk menempuh jarak 10 km = 15 menit.
Contoh soal 3 : Seekor burung merpati terbang lurus sejauh 50 km setiap 1 jam. Berapa kelajuan burung merpati setelah 2 jam ?
 Pembahasan :
 Burung merpati terbang sejauh 50 km setiap 1 jam = 50 km per jam = 50 km/jam.
 Setelah 2 jam, burung merpati terbang sejauh 100 km. Kelajuannya berapa ? kelajuannya tetap 50 km/jam.
Contoh soal 4 : Dua  mobil saling mendekat pada lintasan lurus paralel. Masing-masing mobil  bergerak dengan laju tetap 80 km/jam. Jika pada awalnya jarak antara  kedua mobil tersebut 20 km, berapa waktu yang diperlukan kedua mobil  tersebut untuk bertemu ?
Pembahasan : Sebelum bertemu, kedua mobil bergerak pada lintasan lurus sejauh 10 km.
 Kedua  mobil bergerak dengan laju tetap 80 km/jam. Ini berarti kedua mobil  bergerak sejauh 80 km setiap jam atau mobil bergerak sejauh 80 km setiap  60 menit (1 jam = 60 menit)
 Mobil bergerak sejauh 80 km dalam 60 menit, Mobil bergerak sejauh 40 km dalam 30 menit
 Mobil bergerak sejauh 20 km dalam 15 menit, Mobil bergerak sejauh 10 km dalam 7,5 menit.
 Salah  satu mobil bergerak sejauh 10 km dalam 7,5 menit; salah satu mobil  bergerak sejauh 10 km dalam 7,5 menit. Karena pada awalnya jarak antara  kedua mobil = 20 km, maka kita bisa mengatakan bahwa kedua mobil bertemu  setelah bergerak selama 7,5 menit. 7,5 menit = 7,5 (60 s) = 450 sekon
 Referensi :
 Giancoli, Douglas C., 2001, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga
 Halliday dan Resnick, 1991, Fisika Jilid I, Terjemahan, Jakarta : Penerbit Erlangga
 Tipler, P.A.,1998, Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penebit Erlangga
 Young, Hugh D. & Freedman, Roger A., 2002, Fisika Universitas (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga

 


0 komentar:
Posting Komentar