Listrik  arus searah (DC) adalah arus listrik yang besar dan arahnya konstan,  yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah dalam suatu  rangkaian tertutup, yaitu rangkaian yang tidak berpangkal dan tidak  berujung. Biasanya digunakan dalam aplikasi elektronika berdaya rendah.  Keuntungan  dari arus searah ini adalah sifatnya yang dapat disimpan  dalam bentuk baterai atau accumulator. Sedangkan kelemahannya adalah  sulit untuk ditransmisikan dan dinaikkan besaran tegangannya. Berikut  ini adalah uraian singkat mengenai baterai dan accumulator.
Batu baterai bekerja berdasarkan prinsip kimia. Terdiri dari dua kutub,  yaitu kutub positif berupa batang granit yang ditempatkan di tengah  baterai secara melintang, dan kutub negatif berupa bagian menonjol  keluar yang tertutup kuningan. Kutub negatif adalah tabung seng yang  terletak di bagian bawah sisi tabung yang juga merupakan pembungkus  (casing) baterai. Bahan elektrolit yang digunakan adalah bubur salmiak  yang menjadi perantara antara kutub positif dan kutub negatif. Zat  depolisator yang digunakan adalah batu kawi yang diletakkan di sekitar  batang granit. Depolisator ini berguna untuk menghisap zat cair yang  timbul pada kutub positif setelah terjadi proses kimia. Tegangan pada  baterai biasanya 1,5 volt,  9 Volt, dan 12 Volt. Baterai ini banyak  digunakan untuk radio, walkman, senter, mainan anak-anak, jam tangan dan  remote TV.
Perkembangan teknologi baterai saat ini telah  memungkinkan diproduksinya rechargeable baterai yang dapat dipakai  berulang-kali dengan kapasitas dan efisiensi yang lebih besar. 
Akumulator (aki, accu) adalah alat yang dapat menyimpan energi listrik  dalam bentuk energi kimia. Jadi sebenarnya aki bukan menghasilkan, namun  menyimpan potensi energi listrik. Energi tersebut diperoleh dari reaksi  antara cairan elektrolit dengan lempengan logam di dalam sel aki.  Reaksi ini menghasilkan pergerakan ion yang akhirnya menimbulkan energi  listrik yang cukup besar. Secara sederhana, accu dapat dipilah menjadi  tiga jenis sebagai berikut :
Pertama, aki konvensional atau  yang dikenal dengan aki basah. Aki basah berisikan cairan yang dinamakan  accu zuur atau asam sulfat pekat yang berfungsi sebagai penyimpan  energi listrik yang besar. Aki basah memerlukan penambahan elektrolit  (accu zuur) yang relatif lebih sering dikarenakan sifat asam sulfat yang  mudah menguap. 
Kedua, adalah aki hybrid yang tergolong low  maintenance. Jenis aki ini perawatannya dianggap lebih mudah karena  penambahan air aki cukup antara tiga hingga empat bulan sekali.
Ketiga, adalah aki kering atau dikenal dengan maintenance free yang  tidak memerlukan penambahan air aki sama sekali. Pada aki kering,  larutan elektrolit sengaja dikeluarkan agar bagian dalam aki menjadi  kering. Akibatnya timbul kevakuman setelah disetrum oleh pabrik  pembuatnya. Aki kering tidak memerlukan pengisian ulang dan bisa dipakai  selama 5 tahun.
 
0 komentar:
Posting Komentar