 itu  adalah gambar pegas. Nyamannya kehidupan kita tidak terlepas dari  bantuan pegas, walaupun kadang tidak kita sadari. Ketika dirimu  mengendarai sepeda motor atau berada dalam sebuah mobil yang sedang  bergerak di jalan yang permukaannya tidak rata alias jalan berlubang,  pegas membantu meredam kejutan sehingga dirimu merasa sangat nyaman  berada dalam mobil atau ketika berada di atas sepeda motor.
 itu  adalah gambar pegas. Nyamannya kehidupan kita tidak terlepas dari  bantuan pegas, walaupun kadang tidak kita sadari. Ketika dirimu  mengendarai sepeda motor atau berada dalam sebuah mobil yang sedang  bergerak di jalan yang permukaannya tidak rata alias jalan berlubang,  pegas membantu meredam kejutan sehingga dirimu merasa sangat nyaman  berada dalam mobil atau ketika berada di atas sepeda motor.Apabila setiap kendaraan yang anda tumpangi tidak memiliki pegas, gurumuda yakin perjalanan anda akan sangat melelahkan, apalagi ketika menempuh perjalanan yang jauh. Ketika turun dari mobil langsung meringis kesakitan karena terserang encok dan pegal linu
 pegas tidak hanya dimanfaatkan di mobil atau sepeda motor, tetapi pada  semua kendaraan yang selalu kita gunakan. Selengkapnya akan kita kupas  tuntas pada akhir tulisan ini. Pegas merupakan salah satu contoh benda  elastis. Contoh benda elastis lainnya adalah karet mainan
  pegas tidak hanya dimanfaatkan di mobil atau sepeda motor, tetapi pada  semua kendaraan yang selalu kita gunakan. Selengkapnya akan kita kupas  tuntas pada akhir tulisan ini. Pegas merupakan salah satu contoh benda  elastis. Contoh benda elastis lainnya adalah karet mainan
 (kalo karet pasti tahu  ). Btw, elastis itu apa ya ? terus apa hubungan antara elastis dan  hukum Hooke ? Nah, sekarang bersiap-siaplah untuk melakukan pertempuran  dengan ilmu fisika. Siapkanlah amunisi sebanyak-banyaknya; sapu tangan  atau tisu untuk ngelap keringat, obak sakit kepala dkk… Selamat belajar ya, semoga dirimu memenangi pertempuran ini
  ). Btw, elastis itu apa ya ? terus apa hubungan antara elastis dan  hukum Hooke ? Nah, sekarang bersiap-siaplah untuk melakukan pertempuran  dengan ilmu fisika. Siapkanlah amunisi sebanyak-banyaknya; sapu tangan  atau tisu untuk ngelap keringat, obak sakit kepala dkk… Selamat belajar ya, semoga dirimu memenangi pertempuran ini 
 ). Btw, elastis itu apa ya ? terus apa hubungan antara elastis dan  hukum Hooke ? Nah, sekarang bersiap-siaplah untuk melakukan pertempuran  dengan ilmu fisika. Siapkanlah amunisi sebanyak-banyaknya; sapu tangan  atau tisu untuk ngelap keringat, obak sakit kepala dkk… Selamat belajar ya, semoga dirimu memenangi pertempuran ini
  ). Btw, elastis itu apa ya ? terus apa hubungan antara elastis dan  hukum Hooke ? Nah, sekarang bersiap-siaplah untuk melakukan pertempuran  dengan ilmu fisika. Siapkanlah amunisi sebanyak-banyaknya; sapu tangan  atau tisu untuk ngelap keringat, obak sakit kepala dkk… Selamat belajar ya, semoga dirimu memenangi pertempuran ini 
 ELASTISITAS
 Ketika  dirimu menarik karet mainan sampai batas tertentu, karet tersebut  bertambah panjang. silahkan dicoba kalau tidak percaya. Jika tarikanmu  dilepaskan, maka karet akan kembali ke panjang semula. Demikian juga  ketika dirimu merentangkan pegas, pegas tersebut akan bertambah panjang.  tetapi ketika dilepaskan, panjang pegas akan kembali seperti semula.  Apabila di laboratorium sekolah anda terdapat pegas, silahkan melakukan  pembuktian ini. Regangkan pegas tersebut dan ketika dilepaskan maka  panjang pegas akan kembali seperti semula. Mengapa demikian ? hal itu  disebabkan karena benda-benda tersebut memiliki sifat elastis. Elastis  atau elastsisitas adalah kemampuan sebuah benda untuk kembali ke bentuk  awalnya ketika gaya luar yang diberikan pada benda tersebut dihilangkan.  Jika sebuah gaya diberikan pada sebuah benda yang elastis, maka bentuk  benda tersebut berubah. Untuk pegas dan karet, yang dimaksudkan dengan  perubahan bentuk adalah pertambahan panjang.
 Perlu  anda ketahui bahwa gaya yang diberikan juga memiliki batas-batas  tertentu. Sebuah karet bisa putus jika gaya tarik yang diberikan sangat  besar, melawati batas elastisitasnya. Demikian juga sebuah pegas tidak  akan kembali ke bentuk semula jika diregangkan dengan gaya yang sangat  besar. Jadi benda-benda elastis tersebut memiliki batas elastisitas.  Batas elastis itu apa ? lalu bagaimana kita bisa mengetahui hubungan  antara besarnya gaya yang diberikan dan perubahan panjang minimum sebuah  benda elastis agar benda tersebut bisa kembali ke bentuk semula ? untuk  menjawab pertanyaan ini, mari kita berkenalan dengan paman Hooke.
 HUKUM HOOKE
 Hukum Hooke pada Pegas
 Misalnya  kita tinjau pegas yang dipasang horisontal, di mana pada ujung pegas  tersebut dikaitkan sebuah benda bermassa m. Massa benda kita abaikan,  demikian juga dengan gaya gesekan, sehingga benda meluncur pada  permukaan horisontal tanpa hambatan. Terlebih dahulu kita tetapkan arah  positif ke kanan dan arah negatif ke kiri. Setiap pegas memiliki panjang  alami, jika pada pegas tersebut tidak diberikan gaya. Pada kedaan ini,  benda yang dikaitkan pada ujung pegas berada dalam posisi setimbang  (lihat gambar a). Untuk semakin memudahkan pemahaman dirimu,sebaiknya  dilakukan juga percobaan.

 Apabila  benda ditarik ke kanan sejauh +x (pegas diregangkan), pegas akan  memberikan gaya pemulih pada benda tersebut yang arahnya ke kiri  sehingga benda kembali ke posisi setimbangnya (gambar b).

 Sebaliknya,  jika benda ditarik ke kiri sejauh -x, pegas juga memberikan gaya  pemulih untuk mengembalikan benda tersebut ke kanan sehingga benda  kembali ke posisi setimbang (gambar c). 

 Besar  gaya pemulih F ternyata berbanding lurus dengan simpangan x dari pegas  yang direntangkan atau ditekan dari posisi setimbang (posisi setimbang  ketika x = 0). Secara matematis ditulis : 

 Persamaan  ini sering dikenal sebagai persamaan pegas dan merupakan hukum hooke.  Hukum ini  dicetuskan oleh paman Robert Hooke (1635-1703). k adalah  konstanta dan x adalah simpangan. Tanda negatif menunjukkan bahwa gaya  pemulih alias F mempunyai arah berlawanan dengan simpangan x. Ketika  kita menarik pegas ke kanan maka x bernilai positif, tetapi arah F ke  kiri (berlawanan arah dengan simpangan x). Sebaliknya jika pegas  ditekan, x berarah ke kiri (negatif), sedangkan gaya F bekerja ke kanan.  Jadi gaya F selalu bekeja berlawanan arah dengan arah simpangan x. k  adalah konstanta pegas. Konstanta pegas berkaitan dengan elastisitas  sebuah pegas. Semakin besar konstanta pegas (semakin kaku sebuah pegas),  semakin besar gaya yang diperlukan untuk menekan atau meregangkan  pegas. Sebaliknya semakin elastis sebuah pegas (semakin kecil konstanta  pegas), semakin kecil gaya yang diperlukan untuk meregangkan pegas.  Untuk meregangkan pegas sejauh x, kita akan memberikan gaya luar pada  pegas, yang besarnya sama dengan F = +kx. Hasil eksperimen menunjukkan  bahwa x sebanding dengan gaya yang diberikan pada benda.
 Hukum Hooke untuk benda non Pegas
 Hukum  hooke ternyata berlaku juga untuk semua benda padat, dari besi sampai  tulang tetapi hanya sampai pada batas-batas tertentu. Mari kita tinjau  sebuah batang logam yang digantung vertikal, seperti yang tampak pada  gambar di bawah.

 Pada benda bekerja gaya berat (berat = gaya gravitasi yang bekerja pada benda), yang besarnya = mg dan arahnya menuju ke bawah (tegak lurus permukaan bumi). Akibat adanya gaya berat, batang logam tersebut bertambah panjang sejauh (delta L)
 Jika besar pertambahan panjang (delta L) lebih kecil dibandingkan dengan panjang batang logam, hasil eksperimen membuktikan bahwa pertambahan panjang (delta L) sebanding dengan gaya berat yang bekerja pada benda. Perbandingan ini dinyatakan dengan persamaan :

 Persamaan  ini kadang disebut sebagai hukum Hooke. Kita juga bisa menggantikan  gaya berat dengan gaya tarik, seandainya pada ujung batang logam  tersebut tidak digantungkan beban.
 Besarnya  gaya yang diberikan pada benda memiliki batas-batas tertentu. Jika gaya  sangat besar maka regangan benda sangat besar sehingga akhirnya benda  patah. Hubungan antara gaya dan pertambahan panjang (atau simpangan pada  pegas) dinyatakan melalui grafik di bawah ini.

 Jika sebuah benda diberikan gaya maka hukum Hooke hanya berlaku sepanjang daerah elastis sampai pada titik yang menunjukkan batas hukum hooke. Jika benda diberikan gaya hingga melewati batas hukum hooke dan mencapai batas elastisitas, maka panjang benda akan kembali seperti semula jika gaya yang diberikan tidak melewati batas elastisitas. tapi hukum Hooke tidak berlaku pada daerah antara batas hukum hooke dan batas elastisitas. Jika benda diberikan gaya yang sangat besar hingga melewati batas elastisitas, maka benda tersebut akan memasuki daerah plastis  dan ketika gaya dihilangkan, panjang benda tidak akan kembali seperti  semula; benda tersebut akan berubah bentuk secara tetap. Jika  pertambahan panjang benda mencapai titik patah, maka benda tersebut akan patah.
 Berdasarkan persamaan hukum Hooke di atas, pertambahan panjang (delta L) suatu benda bergantung pada besarnya gaya yang diberikan (F) dan materi penyusun dan dimensi benda (dinyatakan dalam konstanta k).  Benda yang dibentuk oleh materi yang berbeda akan memiliki pertambahan  panjang yang berbeda walaupun diberikan gaya yang sama, misalnya tulang  dan besi. Demikian juga, walaupun sebuah benda terbuat dari materi yang  sama (besi, misalnya), tetapi memiliki panjang dan luas  penampang yang berbeda maka benda tersebut akan mengalami pertambahan  panjang yang berbeda sekalipun diberikan gaya yang sama. Jika kita  membandingkan batang yang terbuat dari materi yang sama tetapi memiliki  panjang dan luas  penampang yang berbeda, ketika diberikan gaya yang  sama, besar pertambahan panjang sebanding dengan panjang benda mula-mula  dan berbanding terbalik dengan luas penampang. Makin panjang suatu  benda, makin besar besar pertambahan panjangnya, sebaliknya semakin  tebal benda, semakin kecil pertambahan panjangnya. Jika hubungan ini  kita rumuskan secara matematis, maka akan diperoleh persamaan sebagai  berikut :

 Persamaan ini menyatakan hubungan antara pertambahan panjang (delta L) dengan gaya (F)  dan konstanta (k). Materi penyusun dan dimensi benda dinyatakan dalam konstanta k. Untuk materi penyusun yang sama, besar pertambahan panjang (delta L) sebanding dengan panjang benda mula-mula (Lo) dan berbanding terbalik dengan luas penampang (A). Kalau dirimu bingung dengan panjang mula-mula atau luas penampang, coba amati gambar di bawah ini terlebih dahulu.

 Dah paham panjang mula-mula (Lo) dan luas penampang (A) ?...  Lanjut ya …


 Besar E bergantung pada benda (E merupakan sifat benda). Secara matematis akan kita turunkan nanti… tuh di bawah
 Pada persamaan ini tampak bahwa pertambahan panjang (delta L) sebanding dengan hasil kali panjang benda mula-mula (Lo) dan Gaya per satuan Luas (F/A).
 Tegangan
 Gaya per satuan Luas disebut juga sebagai tegangan. Secara matematis ditulis :

 Satuan tegangan adalah N/m2 (Newton per meter kuadrat)
 Regangan
 Regangan merupakan perbandingan antara perubahan panjang dengan panjang awal. Secara matematis ditulis :

 Karena L sama-sama merupakan dimensi panjang, maka regangan tidak mempunyai satuan (regangan tidak mempunyai dimensi).
 Regangan  merupakan ukuran perubahan bentuk benda dan merupakan tanggapan yang  diberikan oleh benda terhadap tegangan yang diberikan. Jika hubungan  antara tegangan dan regangan dirumuskan secara matematis, maka akan  diperoleh persamaan berikut :


 Ini adalah persamaan matematis dari Modulus Elastis (E) alias modulus Young (Y). Jadi modulus elastis sebanding dengan Tegangan dan berbanding terbalik Regangan.
 Di bawah ini adalah daftar modulus elastis dari berbagai jenis benda padat

 Referensi :
 Giancoli, Douglas C., 2001, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga
 Halliday dan Resnick, 1991, Fisika Jilid I, Terjemahan, Jakarta : Penerbit Erlangga
 Kanginan, Marthen, 2000, Fisika 2000, SMU  kelas 1, Caturwulan 2, Jakarta : Penerbit Erlangga
 Tipler, P.A.,1998, Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penebit Erlangga
 Young, Hugh D. & Freedman, Roger A., 2002, Fisika Universitas (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga

 


0 komentar:
Posting Komentar